Musim Dingin, Panduan Liburan Winter di Jepang
Siap-siap untuk memakai baju hangat dan nikmati keajaiban Jepang di musim dingin! Mulai dari menyeruput semangkuk ramen hangat, bermain ski di gunung salju, atau sekadar menikmati keindahan kuil-kuil Jepang yang terkenal, cek panduannya di sini!
JAPAN
Setiap pelancong punya cara unik menikmati perjalanan, tergantung gaya dan selera masing-masing. Apakah kamu pencinta makanan kaki lima, pemburu diskon di pusat perbelanjaan, atau penjelajah sejarah? Gaya traveling kamu yang akan menentukan pengalamanmu!
Nah, ada banyak destinasi menakjubkan di dunia, tapi kalau bicara the ultimate experience, Jepang jelas harus masuk daftar impianmu! Negara ini punya segalanya—dari teknologi futuristik hingga tradisi kuno yang masih hidup.
Berdasarkan pengalaman seru saya selama 9 hari menjelajah Jepang, saya siap membagikan beberapa ide besar untuk membantu kamu merencanakan perjalanan yang tak terlupakan. Penasaran dengan apa saja yang saya eksplorasi?
Yuk, kita mulai petualangan ini bersama-sama! Siapkan catatanmu, karena mungkin kamu akan jatuh cinta pada negeri matahari terbit ini!
Day 1 - KIX Airport
Sebelum memulai petualangan 9 hari di Jepang, saya sudah menyiapkan salah satu kebutuhan wajib zaman sekarang: router WiFi portabel. Lewat Traveloka, proses penyewaan jadi super praktis dan bikin saya tetap terhubung tanpa repot mencari sinyal.
Saya mendarat di Bandara Internasional Kansai, Osaka, sekitar pukul 9 malam. Begitu tiba, ada satu hal penting yang wajib kamu siapkan: kartu ICOCA! Kartu uang elektronik ini adalah penyelamat perjalanan—mulai dari naik kereta, bus, hingga belanja camilan di minimarket, semuanya jadi simpel dan efisien.
Oh, ngomong-ngomong soal camilan, Jepang benar-benar surga bagi pecinta makanan ringan! Jangan kaget kalau setiap mampir ke 7-Eleven, Lawson, atau FamilyMart, kamu ingin mencoba semuanya. Percayalah, mengisi ulang saldo kartu ICOCA sebesar ¥1.000 setiap hari adalah langkah bijak untuk memenuhi kebutuhan transportasi sekaligus belanja impulsif yang tak terhindarkan.
Day 2 - Universal Studio Japan, Shinsaibashi
Perhentian pertama saya adalah Universal Studios Japan. Saya pernah mendengar bahwa waktu tunggu untuk wahana populer seperti Harry Potter dan The Flying Dinosaur bisa mencapai 4 jam! Untuk menghemat waktu, saya memutuskan untuk membeli Express Pass di Klook. Harganya ¥10.980 (middle season), tetapi karena saya tidak sering ke sana, itu sepadan dengan harganya.
Universal Studios Japan punya banyak restoran, jadi jangan lewatkan makanannya! Yang menarik perhatian saya adalah Three Broomsticks di area Harry Potter.
Dan tentu saja, saya tidak bisa menahan camilan lucu! Saya mencoba Fujiko Chocolate Rose Churros, Turkey Leg yang terkenal, dan beberapa biskuit Minion yang lucu. Percayalah, makanan adalah bagian dari pengalaman!
Day 3 - Kitano Tenmangu, Arashiyama
Keesokan paginya, saya langsung menuju Kyoto. Karena saya datang lebih awal dan belum bisa check in, saya memutuskan untuk jalan-jalan sebentar. Kalau mengalami situasi yang sama, jangan khawatir tentang barang bawaan kamu—loker di Stasiun Kyoto sangat praktis!
Dengan biaya sewa loker hanya ¥500 (kamu bisa bayar pakai kartu ICOCA, tetapi saya sarankan untuk menggunakan koin karena koin tidak dapat ditukar di money changer). Untuk mengisi waktu, saya mengunjungi Kuil Kitano Tenmangu dan Arashiyama—keduanya gratis dan sangat layak dikunjungi!
Day 4 - Fushimi Inari Taisha Shrine, Gion Corner
Saya memulai pagi saya dengan perjalanan pagi ke Kuil Fushimi Inari Taisha. Tepat di depan kuil, kamu akan menemukan banyak kios makanan kaki lima—jadi pastikan menyiapkan koin! Saya membeli stik kepiting dan rasanya sangat lezat.
Pada sore hari, saya menuju ke Gion Corner untuk menyaksikan pertunjukan geiko. Tempat yang menakjubkan ini juga menyediakan enam pertunjukan seni tradisional Kyoto lainnya. Setelah pertunjukan, saya berjalan-jalan di jalanan Gion yang menawan, yang dipenuhi rumah-rumah tua bergaya Jepang. Rasanya seperti kembali ke masa lalu!
Setelah menghabiskan dua hari di Kyoto, saya berangkat ke Tokyo pada tengah malam. Naik apa agar saya bisa sampai di sana? Karena saya tidak terburu-buru, saya naik bus malam! Bus ini murah, nyaman, dan bahkan memiliki toilet di dalamnya. Saya memesan tiket melalui Willer Express dan tiba di Tokyo keesokan harinya pukul 7:00 pagi, merasa segar dan siap untuk menjelajah!
Day 5 - Shinjuku, Harajuku, Shibuya, Akihabara
Tidur di bus malam? Hmm, bukan ide yang buruk, tapi buat saya, tidak tidur nyenyak itu perjuangan nyata—bukan karena tidak nyaman, tapi karena rasa khawatir berlebihan takut ketinggalan halte! Jadi, begitu tiba di hotel kapsul, hal pertama yang saya lakukan adalah tidur siang untuk mengisi energi. Baru deh, sekitar pukul 14.00, saya siap menjelajah Tokyo dengan penuh semangat.
Hari itu, destinasi saya adalah kawasan hits seperti Shinjuku, Harajuku, Shibuya, dan Akihabara. Tokyo memang magnetnya wisatawan, dan saya semakin jatuh cinta berkat sistem transportasinya yang sangat ramah turis! Ada banyak pilihan tiket yang bikin perjalanan lebih hemat, tapi favorit saya adalah Tokunai Pass.
Kenapa? Dengan harga ¥750 per hari, kamu bebas naik-turun JR Yamanote Line sesuka hati—kereta ini menghubungkan semua kawasan populer seperti Harajuku, Shinjuku, Shibuya, Yoyogi, Akihabara, Ueno, dan Nippori. Cukup beli tiket ini, dan voila, kamu siap keliling Tokyo tanpa pusing soal ongkos.
Jadi, kalau kamu mau menjelajahi Tokyo dengan hemat dan nyaman, Tokunai Pass adalah tiket emasmu! Oh, tapi ingat, tiket ini hanya berlaku untuk JR Yamanote Line, ya.
Pada hari kelima, saya menghabiskan waktu berburu oleh-oleh. Di Harajuku, kamu dapat mengunjungi Takeshita Street, atau pergi ke Mega Don Quijote di Shibuya. Sementara di Shinjuku, kamu wajib mencoba Ichiran Ramen yang populer di kalangan YouTuber.
Saya juga memesan Sakura Full Milk Latte di Starbucks—rasa yang tidak akan pernah kamu temukan di Indonesia! Anehnya, rasanya seperti permen karet!
Day 6 - Nikko Edo Wonderland
Tokyo Wide Pass sangat menguntungkan karena mencakup semua kereta JR di wilayah Tokyo dan Kanto. Sebagian besar tujuan saya, seperti Tokyo, Nikko, dan Gala Yuzawa (meskipun secara teknis di Niigata), berada di wilayah Kanto, jadi saya memutuskan untuk membeli pass ini.
Saya sangat penasaran dengan taman hiburan Nikko Edo Wonderland, yang menghadirkan kehidupan dan budaya era Edo. Saya memesan tiket terlebih dahulu di Klook untuk menghemat waktu. Kalau kamu berencana untuk pergi ke Nikko, Tokyo Wide Pass mencakup kereta JR dan non-JR, jadi tidak ada biaya tambahan di sana!
Sekadar informasi: kalau kamu menggunakan bus kota dari Stasiun Kinugawaonsen, biayanya adalah ¥820 untuk perjalanan pulang pergi.
Day 7 - Nakamise Dori, Lake Kawaguchiko
Tidak ada perjalanan ke Jepang yang lengkap tanpa mengunjungi Gunung Fuji yang ikonik! Tokyo Wide Pass juga mencakup perjalanan ke Kawaguchiko. Namun sebelum menuju ke sana, saya singgah sebentar di Kuil Sensoji di Asakusa.
Kalau kamu mau cari oleh-oleh, kunjungi Nakamise Dori, tempat populer yang direkomendasikan oleh para blogger dan YouTuber. Ingat ya, kamu tidak dapat menggunakan JR Pass untuk kereta Metro di sini, tetapi gunakan kartu ICOCA untuk bayar setiap perjalanan dengan Metro.
Meskipun langit musim dingin mendung, semangatku untuk melihat Gunung Fuji tak tergoyahkan. Inilah pengalaman penuh kesan yang wajib kamu coba saat berkunjung ke Jepang!
Tips emas: Jika kamu ingin menikmati pemandangan Gunung Fuji yang bersih tanpa kabut, datanglah sekitar pukul 3 sore di musim dingin. Udara dingin biasanya membuat langit lebih cerah, memberi kesempatan sempurna untuk mengabadikan keindahannya. Saya memilih Kereta Gantung Kachi-Kachi untuk melihat panorama dari ketinggian. Dengan biaya ¥800 untuk perjalanan pulang-pergi, rasanya setiap yen benar-benar sepadan. Jangan lupa siapkan ¥300 tambahan untuk naik bus ke lokasi kereta gantung.
Menutup hari, aku kembali ke Tokyo untuk menjelajahi Akihabara, distrik yang selalu hidup dengan gemerlap lampu neon dan keunikan budaya pop Jepang. Sebelum hari berakhir, saya memanjakan diri dengan makan malam di Sushizanmai, Tsukiji. Nikmatnya sushi segar benar-benar menyempurnakan perjalanan ini—rasanya seperti pesta kecil untuk lidahku!
Day 8 - Gala Yuzawa
Perhentian terakhir saya di Jepang adalah Gala Yuzawa Snow Resort, dan tujuan utama saya sederhana: melihat salju! Salah satu keuntungan besar menggunakan Tokyo Wide Pass adalah wisatawan mendapatkan diskon khusus. Saya memilih "The Bell of Love Pack" hanya seharga ¥3.000. Paket ini termasuk naik gondola pulang pergi, lift kursi, akses ke dek observasi, dan bahkan sepatu bot sewaan. Sempurna untuk hari yang menyenangkan di salju!
Day 9 - NRT Airport
Karena Tokyo Wide Pass hanya berlaku selama tiga hari, saya akhirnya memesan tiket Tokyo Skyliner, kereta cepat nan nyaman yang membawaku langsung ke Bandara Narita. Berangkat dari Stasiun Ueno, perjalanan hari terakhir ini terasa berat.
Dari semua negara yang pernah kukunjungi, Jepang benar-benar meninggalkan jejak yang paling mendalam. Budayanya yang kaya, sejarahnya yang megah, kulinernya yang memanjakan lidah—setiap sudut Jepang adalah kejutan menyenangkan yang membangkitkan rasa kagum. Rasanya seperti berada dalam sebuah buku cerita yang indah, di mana setiap halaman membawa petualangan baru.
Jepang memiliki cara unik untuk memikat hati dan jiwa, membuatnya tak sekadar destinasi, tetapi pengalaman yang merubah pandangan hidup. Saya yakin ini bukan perpisahan terakhir. Jepang telah menjadi tempat yang selalu ingin saya datangi kembali—sebuah panggilan untuk menjelajah lebih dalam, menemukan lebih banyak, dan mencintainya lebih lagi.
Sampai jumpa lagi, Jepang.